Slave DNS Server

Lanjutan posting sebelumnya....
--------------------------------------------
Tipe lain dari server DNS adalah slave server. Berbeda dengan master server maupun forward server.Perbedaan mendasar dari slave server dengan master server adalah pada slave server tidak berhak membuat zona (domain).Slave server hanya melakukan update untuk mengcopy zona-zona yang ada di master server. Konfigurasi ini menggunakan distro RHEL4, konfigurasi cukup sederhana...berikut langkah-langkahnya..
Komputer Slave Server:
-------------------------
lanjutan dari master server,
1. tambahkan baris berikut pada named.conf pada pembuatan master server sebelumnya (pada pc slave server)
# vi /etc/named.conf
zone "deco.net" IN {
type slave;
file "deco.net.zone";
master {
192.168.0.30;//ip address master server
}

}
2. agar slave server dapat membuat secondory zone file maka directory /var/named/chroot/var/named perlu memiliki hak akses write
# chmod 700 /var/named/chroot/var/named
3. periksa apakah zone transfer sudah berhasil dilakukan dengan melihat log file
# tail /var/log/messages
4. jalankan service dns server
# /etc/init.d/named start
5. aktifkan ketika komputer dinyalakan
# chkconfig named on
jika berhasil dilakukan maka secara otomatis akan tercreate file zone
deco.net.zone dan 0.168.192.in-addr.arpa.zone pada direktory /var/named/chroot/var/named

Pada Master/Primary Server:
------------------------------
1. Untuk mengatur zone transfer antar master/primary DNS server dengan slave server, tambahkan baris berikut pada file /etc/named.conf
# vi /etc/named.conf
zone "deco.net" IN {
notify yes;
allow transfer {

192.168.0.35;// ip address slave server
}
}
2. Restart service dns server
# /etc/init.d/named restart

Category: Linux